Festival Gamelan Manggala 2025 Siap Digelar Sepekan, Jadi Ruang Ekspresi dan Kebersamaan
- account_circle Haya
- calendar_month Sel, 16 Sep 2025
- comment 0 komentar

Banyuwangi1tv.com –
Suara gamelan akan kembali menggema di Kampung Candi, Dusun Sidorejo Wetan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Komunitas Seni Lestari bersama Masyarakat Peduli Seni Budaya siap menggelar Festival Gamelan Manggala (FGM) 2025 pada 15–21 September 2025.
Festival yang mengangkat tema “Holobis Kuntul Baris, tandya mring ajining jiwa bangsa, seni lan budaya” ini sarat makna kebersamaan dan persatuan untuk menjaga kehormatan bangsa melalui seni dan budaya.
Acara pembukaan berlangsung pada Senin malam, 15 September 2025. Selama sepekan penuh, masyarakat akan disuguhi berbagai pertunjukan, mulai dari festival gamelan, tari anak-anak, kesenian rakyat, hingga pameran foto, instalasi dan lukisan, serta fiesta UMKM.
Ketua Panitia Pelaksana, RM. Yasmaradhana Agus S, menyebut konsep ruang terbuka dipilih agar seni bisa dinikmati langsung oleh warga tanpa sekat. “Festival ini bukan sekadar tontonan, tapi panggung milik rakyat. Tempat seniman lokal dan anak-anak muda bisa menampilkan karyanya dengan bangga,” ujarnya.
Festival Gamelan Manggala 2025 menghadirkan sejumlah kegiatan utama, antara lain Festival Gamelan, Musikalisasi gamelan dari sanggar lokal, luar daerah, hingga mancanegara. Karya Bocah Menari, Tarian anak-anak sebagai simbol regenerasi budaya. Pentas Kesenian Rakyat Menampilkan jaranan, gandrung, kuntulan, dan kesenian tradisional lainnya. Pameran Fotografi Menampilkan karya pelajar dan umum, dilengkapi seminar serta hunting foto. Pameran Instalasi dan Lukisan, Instalasi berbahan daur ulang serta karya pelukis lokal. Fiesta UMKM, Lapak ramah lingkungan yang menampilkan produk masyarakat.
Selain itu, sejumlah penampilan inspiratif juga turut meramaikan, salah satunya dari SLB SD PGRI Gambiran dengan tari Onclang Kidang, hingga penampilan sanggar-sanggar tari seperti Gayatri, Mahardika Semesta Genteng, dan Biji Sesawi Art.
Penanggung jawab kegiatan, Fransiskus Nitis Budi Sanchaka Putra, menyampaikan bahwa FGM 2025 digagas sebagai ajang apresiasi seni sekaligus ruang kebersamaan masyarakat. “Festival ini dilaksanakan secara sosial dan non-profit dengan gotong royong. Seni budaya bukan hanya warisan, tapi juga masa depan,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, menambahkan bahwa festival ini menjadi bagian dari rangkaian agenda budaya Banyuwangi. “FGM 2025 memperkuat posisi Banyuwangi sebagai kota festival, sekaligus ruang pembelajaran dan pertemuan masyarakat,” mendatang
Dengan semangat kebersamaan, Festival Gamelan Manggala 2025 diharapkan tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga identitas, kebanggaan, dan warisan budaya bagi generasi mendatang.
- Penulis: Haya
Saat ini belum ada komentar