Banyuwangi Tekan Inflasi Pangan Lewat Operasi Pasar Keliling di 25 Kecamatan
- account_circle Banyuwangi1tv
- calendar_month Rab, 30 Apr 2025
- comment 0 komentar

Banyuwangi1tv.com – Langkah konkret terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam menjaga daya beli masyarakat. Salah satunya melalui program pasar murah yang kini menjadi agenda tetap pemerintah untuk seluruh kecamatan.
Program ini dirancang sebagai bentuk perlindungan sosial bagi warga, terutama dalam mengakses kebutuhan pokok dengan harga wajar. Pemerintah menggelar operasi pasar secara bergilir setiap hari di berbagai titik.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa operasi pasar menjadi strategi jitu untuk mengantisipasi gejolak harga. Pemerintah hadir langsung di tengah warga untuk memastikan kebutuhan pokok tersedia dengan harga terkendali.
“Operasi pasar ini tidak hanya kami gelar saat Ramadan saja, tapi rutin kita lakukan untuk menjaga stabilitas harga. Bergilir di setiap kecamatan,” kata Bupati Ipuk.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menyampaikan bahwa operasi pasar digelar secara bergiliran setiap hari di 25 kecamatan. Hari ini saja digelar di dua titik berbeda.
Dua lokasi tersebut adalah Lapangan Lugjag Kecamatan Rogojampi dan RTH Singojuruh. Di sana, warga bisa membeli berbagai bahan pokok dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran umum.
Operasi pasar ini melibatkan banyak pihak, termasuk satuan kerja perangkat daerah dan pelaku usaha ritel. Hal ini memungkinkan penyediaan berbagai jenis produk kebutuhan rumah tangga dalam jumlah cukup.
Diskopumdag juga menggandeng Bulog dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember guna memastikan kelancaran distribusi barang. Dukungan dari dua lembaga ini membuat operasi pasar berjalan lebih optimal.
“Kami sudah bersurat ke Bulog dan BI Jember untuk terus mendukung stand pasar murah di Banyuwangi, selain dari suplai Pemda sendiri,” tambah Nanin.
Meski beras SPHP tidak lagi dijual karena kebijakan sementara, Bulog tetap menyediakan beras premium. Jenis beras seperti Kita Putih dan Punokawan dijual dengan harga ekonomis, jauh di bawah harga pasar.
Harga gula pasir hanya Rp17.500 per kilogram, tepung Rp10 ribu, dan minyakita Rp15.700 per liter. Seluruh barang bisa dibeli warga mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai.
“Meskipun beras SPHP sementara dihentikan, kami minta Bulog tetap menjual beras premium dengan harga lebih miring dibanding harga pasaran. Setidaknya di bawah harga toko,” kata Nanin.
Operasi pasar berikutnya akan dilaksanakan pada Selasa (29/4/2025) di Tegaldlimo dan Rogojampi. Lalu Rabu (30/4/2025), giliran Blimbingsari dan Rogojampi kembali jadi lokasi penyelenggaraan.
- Penulis: Banyuwangi1tv
Saat ini belum ada komentar