PMI Banyuwangi Wafat di Kamboja, Jenazah Telah Tiba di KBRI dan Akan Segera Dipulangkan
- account_circle Banyuwangi1tv
- calendar_month Rab, 30 Apr 2025
- comment 0 komentar

Banyuwangi1tv.com – Kabar duka datang dari luar negeri. Rizal Sampurna, warga Banyuwangi yang bekerja di Kamboja sebagai pekerja migran nonprosedural, dilaporkan meninggal dunia. Kini, jenazahnya telah tiba di Kantor KBRI Phnom Penh dan tengah dalam proses untuk dibawa pulang ke Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi merespons cepat kejadian ini. Bupati Ipuk Fiestiandani menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kementerian dan KBRI terkait proses pengembalian jenazah Rizal ke daerah asalnya.
“Sudah berproses. Kemarin saya mendapat informasi bahwa jenazah (Rizal) sudah di KBRI dan sudah siap dipulangkan,” ujar Ipuk, Senin (28/4/2025).
Meski sudah berada di perwakilan RI di luar negeri, pemulangan jenazah tetap harus melewati berbagai prosedur resmi yang berlaku antarnegara.
Pihak Pemkab menunggu kepastian tanggal pemulangan dari KBRI dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang menjadi penghubung dalam penanganan kasus ini.
“Kapan kepastian pemulangannya, mengikuti prosedur dari sana,” jelasnya.
Rizal diketahui berasal dari Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Ia merantau ke luar negeri melalui jalur tidak resmi dan bekerja dalam industri perjudian digital.
Menurut informasi yang dihimpun, Rizal menjadi korban tindak kejahatan perdagangan manusia, sebuah fenomena yang kini semakin sering menimpa para pekerja migran ilegal.
Merespons hal tersebut, Bupati Ipuk mengusulkan pembentukan satuan tugas yang secara khusus menangani kasus-kasus TPPO agar pengawasan lebih efektif.
“Karena di Banyuwangi ini jumlah PMI cukup besar, dan ada yang nonaturan atau tidak sesuai prosedur. (Satuan tugas) itu penting juga untuk menambah tenaga pengawasan,” ungkapnya.
Langkah cepat dari Pemkab dalam memberikan bantuan logistik dan biaya pengembalian jenazah menuai pujian dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat.
Duka mendalam dirasakan keluarga Rizal yang kehilangan anaknya dalam kondisi tragis. Mereka berharap pemerintah memperketat pengawasan terhadap pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.
Kisah ini menjadi pelajaran penting tentang risiko bekerja secara ilegal di luar negeri, dan mendesak seluruh pihak untuk memperkuat edukasi serta perlindungan bagi calon pekerja migran.**
- Penulis: Banyuwangi1tv
Saat ini belum ada komentar