Banyuwangi1tv.com – Nuansa libur nampak di SMP N 1 Kabat Banyuwangi, Jawa Timur. Satu guru maupun siswa, tidak terlihat di Sekolah Menengah Pertama Negeri di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Sabtu pagi (23/11/2024).
Pintu gerbang yang merupakan pintu masuk utama sekolah, nampak tertutup rapat serta terkunci. Usai dilakukan pengawasan dari lubang pintu oleh Jurnalis BANYUWANGI1TV. COM, tak satu pun aktivitas nampak di area SMP N 1 Kabat.
mengetahui kejanggalan ini, Jurnalis BANYUWANGI1TV.COMmenghubungi Kepala SMP N 1 Kabat melalui pesan Whatshap. Aktivitas tersebut terjadi lantaran guru sekolah, telah ada kegiatan di Surabaya.
“Maaf saya masih kegiatan di Surabaya,” jawab Catur Bagus.
Mendapatkan jawaban dari pesan Whatshap. Membuat Jurnalis BANYUWANGI1TV. COM menghubungi melalui telfon. Namun panggalin yang dilakukan selama dua kali juga ditolok. Dengan kembali membalas dengan pesan Whatshap, bahwasanya ia sedang berada dikegiatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI.
“Kegiatan HGN dan HUT PGRI. Ndak bisa terima telfon,” balas Kasek SMP N 1 Kabat, Catur Bagus.
Sekitar Pukul tiga sore, Kepala Sekolah SMP N 1 Kabat menghubungi Jurnalis BANYUWANGI1TV.COMdengen menyampaikan bahwasanya pihaknya bersama 30 lebih guru telah masuk di sekolah Pukul 06.40 WIB. Namun setelahnya memberikan tugas pada siswa pukul 07.00 WIB berangkat ke Surabaya untuk menghadiri HUT PGRI, yang dinahkodai M. Shodiq.
“Jadi pukul tujuh pagi kita berangkat ke Surabaya untuk merayakan HUT PGRI, yang merupakan Hak kami. Kami juga melayani siswa dalam pembelajaran,” dalih Catur melalui sambungan telfon Whatshap.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi saat dikonfirmasi perihal pemulangan siswa-siswi di SMP N 1 Kabat oleh guru tidak membenarkan. Pasalnya di hari aktif pembelajaran, siswa-siswi harus tetep mendapatkan pembelajaran penuh sesuai haknya. Aktivitas daring juga tidak dibenarkan jika tidak dalam kondisi pandemi.
“Proses belajar harus berlangsung. Tidak ada daring, seperti apa pun ngolahnya. Karena daring itu dilakukan secara virtual,” tegas Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Dr. Alfian.
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, menyerahkan seluruh dugaan pelanggaran yang terjadi di SMP N 1 Kabat pada DKPP atau Inspektorat sebagai penegak disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Sangsi di BKPP dan Ispektorat bukan kita. Disitu ada Kabid disiplin dan ASN.” jelas Dr. Alfian.
Dari catatan Tim Redaksi BANYUWANGI1TV.COM, usai Ketua PGRI M. Shodiq dilaporkan ke Polresta Banyuwangi atas dugaan kasus penganiayaan pada siswanya. Kini persoalan disiplin seorang pejabat ASN terjadi di SMP N 1 Kabat, yang juga anggota PGRI kelompok M. Shodiq di Kabupaten Banyuwangi. (Redaksi)