Banyuwangi Positif Gelar FGD Tangkal Disinformasi Digital
- account_circle Haya
- calendar_month Ming, 15 Jun 2025
- comment 0 komentar

Banyuwangi1tv.com – Dalam rangka memperingati Hari Media Sosial, Komunitas Banyuwangi Positif menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Membendung Disinformasi di Era Digital” pada Jumat, 13 Juni 2025, di Hotel Aston Banyuwangi. Kegiatan ini menjadi ruang edukasi sekaligus ajakan kolaboratif lintas sektor untuk melawan maraknya disinformasi di ruang digital.
FGD tersebut diikuti oleh para pegiat media sosial, pemangku kebijakan, aparat penegak hukum, serta perwakilan dari sektor swasta, BUMN, dan Perhutani. Mereka bersama-sama membahas langkah strategis dalam menghadapi tantangan penyebaran informasi palsu dan hoaks yang semakin masif di masyarakat.
Hadir sebagai narasumber dalam FGD ini antara lain Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers Muhammad Jazuli, Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Komang Yogi Arya Wiguna, serta Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Banyuwangi Budi Santoso.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra mengapresiasi inisiatif Komunitas Banyuwangi Positif. Menurutnya, forum seperti ini menunjukkan kepedulian bersama dalam membangun ekosistem digital yang sehat.
“Di era serba cepat ini, informasi menyebar dalam hitungan detik. Namun, kemudahan ini juga membuka celah bagi penyebaran disinformasi yang dapat mengganggu stabilitas sosial. Para pegiat media sosial harus menjadi agen perubahan yang menyebarkan kebaikan dan meluruskan informasi yang menyesatkan,” ujar Kombes Pol Rama.
Ia menegaskan komitmen kepolisian dalam mendukung langkah preventif dan edukatif dalam menangkal hoaks. Kepolisian, lanjutnya, tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga mitra edukatif bagi masyarakat. “Literasi digital harus menjadi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Muhammad Jazuli dari Dewan Pers menilai pentingnya forum-forum semacam ini digelar secara rutin. Ia menekankan perlunya pemahaman yang sama dalam bermedia sosial, serta pentingnya pelaporan melalui mekanisme yang benar jika terjadi pelanggaran.
“Wartawan juga harus menjaga integritas dan etika profesi. Pelanggaran etika tidak hanya merugikan pihak tertentu, tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap media,” ujarnya.
FGD ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara masyarakat, pemerintah, aparat keamanan, dan dunia usaha dalam menghadapi tantangan era digital secara bijak dan bertanggung jawab.
- Penulis: Haya
Saat ini belum ada komentar